Email

[email protected]

Opening Hours

Mon - Fri: 08.00-16.00

Social Media

Antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan selenium, yang ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, dapat berperan dalam mendukung efektivitas terapi kemoterapi. Kemoterapi dapat menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel-sel sehat. Antioksidan membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi sel-sel sehat dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan, pasien kemoterapi dapat mengalami perlindungan tambahan terhadap efek samping dan meningkatkan toleransi terhadap pengobatan.

Makanan kaya antioksidan, seperti buah beri, sayuran hijau, dan teh hijau, dapat memperkuat efek obat anti-inflamasi seperti NSAID (misalnya ibuprofen) atau kortikosteroid. Antioksidan membantu mengurangi peradangan dan mengatasi radikal bebas yang dapat memperburuk kondisi inflamasi. Dengan menggabungkan konsumsi makanan kaya antioksidan dengan obat anti-inflamasi, pasien dapat merasakan pengurangan gejala inflamasi yang lebih efektif dan perbaikan kesehatan yang lebih cepat.

Makanan yang kaya antioksidan, seperti tomat, wortel, dan buah-buahan citrus, dapat mendukung efektivitas obat antihipertensi seperti ACE inhibitors (misalnya lisinopril) dan ARBs (misalnya losartan). Antioksidan membantu melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Dengan mengintegrasikan makanan antioksidan dalam diet, pasien dapat mendukung efek obat dalam mengurangi tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah secara keseluruhan.

Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berwarna, dapat membantu mendukung terapi obat diabetes seperti metformin atau insulin. Antioksidan membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang sering terjadi pada diabetes tipe 2. Dengan mengonsumsi makanan antioksidan secara teratur, pasien dapat meningkatkan respons tubuh terhadap obat diabetes, mengontrol kadar gula darah lebih baik, dan mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes.