Email

[email protected]

Opening Hours

Mon - Fri: 08.00-16.00

Social Media

·  Fungsi Sel T Regulator dalam Menjaga Toleransi Imunologis dan Mencegah Autoimunitas: Sel T regulator (Treg) adalah subpopulasi penting dari sel T yang bertanggung jawab untuk menjaga toleransi imunologis, yaitu kemampuan sistem kekebalan untuk membedakan antara sel tubuh sendiri dan agen asing. Dalam konteks penyakit autoimun, di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, sel Treg berperan penting dalam menekan aktivitas berlebihan dari sel T efektor yang menyerang antigen tubuh sendiri. Dengan mengeluarkan sitokin anti-inflamasi seperti IL-10 dan TGF-β, serta menghambat proliferasi sel T patogen, sel Treg membantu mencegah dan mengurangi serangan autoimun.

·  Mekanisme Penindasan Sel T Regulator dalam Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (SLE): Pada penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik (SLE), disregulasi sistem imun menyebabkan serangan terhadap jaringan tubuh sendiri, terutama kulit, sendi, dan ginjal. Sel T regulator berperan penting dalam menekan respons imun yang berlebihan melalui interaksi langsung dengan sel T efektor, atau dengan mengeluarkan molekul penghambat seperti CTLA-4. Studi menunjukkan bahwa penurunan jumlah atau fungsi sel Treg pada pasien SLE terkait dengan peningkatan keparahan penyakit. Oleh karena itu, terapi yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah atau fungsi sel Treg dapat membantu mengendalikan gejala dan progresi SLE.

·  Peran Sel T Regulator dalam Mengendalikan Respon Imun pada Multiple Sclerosis (MS): Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan kerusakan pada mielin, lapisan pelindung saraf. Sel T regulator berperan dalam mengendalikan aktivitas sel T autoreaktif yang menyerang mielin. Pada pasien MS, fungsi sel Treg sering terganggu, yang menyebabkan respons inflamasi yang tidak terkendali terhadap antigen mielin. Penelitian menunjukkan bahwa terapi yang meningkatkan fungsi atau jumlah sel Treg dapat membantu menekan inflamasi dan mengurangi kerusakan saraf, menawarkan pendekatan potensial dalam pengobatan MS.

·  Imbalansi Sel T Regulator dan Sel T Efektor dalam Penyakit Autoimun Rheumatoid Arthritis (RA): Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan kronis pada sendi yang disebabkan oleh aktivitas sel T efektor yang berlebihan. Sel T regulator memainkan peran penting dalam menekan respons inflamasi ini dengan menghambat proliferasi sel T efektor dan produksi sitokin pro-inflamasi. Pada pasien RA, sering kali terdapat ketidakseimbangan antara sel Treg dan sel T efektor, dengan jumlah atau fungsi sel Treg yang berkurang, yang memperparah peradangan. Upaya terapi yang menargetkan pemulihan keseimbangan antara sel Treg dan sel T efektor dapat membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sendi pada RA.